
Jakarta, 19 September 2025 — DPD RI bersama DMDI Indonesia menegaskan komitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan 23 negara anggota. Langkah strategis ini langsung diarahkan pada sektor pendidikan, kesehatan, investasi, dan pariwisata.
Ketua DPD RI sekaligus Ketua Dewan Penasehat DMDI Indonesia, H. Sultan Bahktiar Najamudin, menyatakan bahwa kerja sama ini tidak hanya memperluas jejaring, tetapi juga membuka ruang diplomasi berbasis budaya dan agama.
Pertemuan Strategis di Jakarta
Kesepakatan itu muncul setelah pertemuan silaturahim antara Ketua Umum DMDI Indonesia, Datuk H. Said Aldi Al Idrus, jajaran pengurus, dan pimpinan DPD RI di Jakarta pada Kamis, 18 September 2025.
Pada kesempatan tersebut, kedua pihak menekankan pentingnya membangun aliansi internasional yang berkelanjutan. Bahkan, mereka langsung merancang agenda bersama yang akan menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat jaringan global DMDI.

Konvensyen DMDI ke-23 Jadi Sorotan
Selain pembahasan umum, pertemuan itu juga menyoroti persiapan Konvensyen DMDI ke-23. Agenda besar ini akan berlangsung di Jakarta pada 23–26 Oktober 2025.
Dalam rangkaiannya, panitia juga menyiapkan Pengukuhan Presiden Pemuda Masjid Dunia. Menurut Sultan Bahktiar, momentum ini memberikan peluang emas untuk mempertemukan tokoh agama, pemimpin bangsa, dan pelaku usaha dari 23 negara sekaligus.
Senayan Akan Menjadi Tuan Rumah
Sebagai tuan rumah, DPD RI menyiapkan Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta untuk menerima sekitar 500 peserta. Para delegasi terdiri atas pengusaha, akademisi, serta perwakilan negara anggota DMDI.
Menariknya, acara juga mencakup doa bersama lintas bangsa. Oleh karena itu, kegiatan ini tidak hanya bernuansa diplomatik, melainkan juga spiritual.
Pariwisata dan Budaya Jadi Perekat
Ketua Umum DMDI Indonesia, Datuk Said Aldi Al Idrus, menegaskan bahwa sektor pariwisata berperan sebagai perekat hubungan antarnegara. Ia menilai, destinasi wisata yang melimpah dan budaya yang berakar kuat mampu memperkuat citra Indonesia di mata dunia.
Selain itu, ia menyebut pariwisata dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mempererat ikatan emosional antarbangsa. Dengan demikian, kolaborasi lintas negara akan berjalan lebih solid.
Investasi dan Kesehatan Turut Diprioritaskan
Tidak berhenti pada pariwisata, DMDI Indonesia bersama DPD RI juga menempatkan investasi dan kesehatan sebagai prioritas utama. Melalui investasi, peluang bisnis lintas negara dapat tercipta secara berkelanjutan.
Kemudian, sektor kesehatan juga mendapatkan perhatian besar. Sultan Bahktiar menilai, kerja sama di bidang ini akan membantu pemerataan akses layanan medis dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat anggota DMDI.
Selain itu, sektor pendidikan tetap berdiri sebagai pondasi. Dengan membuka ruang belajar lintas negara, generasi muda memperoleh kesempatan untuk berkembang dan siap menghadapi tantangan global.
Indonesia Sebagai Pusat Kolaborasi DMDI
Melalui peran aktif tersebut, Indonesia berpeluang menjadi pusat aktivitas Dunia Melayu Dunia Islam. Konvensyen mendatang akan membuktikan kemampuan Indonesia dalam memimpin kolaborasi internasional berbasis budaya dan agama.
Sultan Bahktiar menambahkan bahwa DPD RI siap mengayomi seluruh delegasi. Lebih dari itu, ia juga berkomitmen membuka pintu kerja sama baru yang lebih luas.
Harapan dan Pesan Perdamaian
Pada akhirnya, konvensyen ini diharapkan menghasilkan manfaat nyata. Kolaborasi di sektor pendidikan, kesehatan, investasi, dan pariwisata diyakini mampu membawa kemajuan kolektif.
Selain manfaat praktis, doa bersama lintas negara juga menyampaikan pesan perdamaian ke seluruh dunia. Dengan demikian, DPD RI dan DMDI Indonesia tidak hanya membangun jejaring, melainkan juga meneguhkan komitmen terhadap keamanan global.