
Jakarta — Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman siap tampil sebagai motivator utama dalam Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-23 yang digelar di Jakarta pada 24 Oktober 2025. Kehadirannya menegaskan dukungan kuat pemerintah terhadap pengembangan ekonomi dan kewirausahaan pemuda Melayu-Islam.
Dorong Pemuda Melayu Jadi Wirausaha Mandiri
Dalam keterangannya, Maman Abdurrahman menilai konvensyen ini sebagai momentum penting untuk memperkenalkan potensi wirausaha muda Indonesia di tingkat dunia. Ia menekankan bahwa kegiatan ini membuka ruang kolaborasi luas antarnegara, terutama dalam membangun jejaring ekonomi umat.
“Saya banyak berdiskusi dengan pengurus DMDI Indonesia. Visi mereka luar biasa karena menatap masa depan umat dan generasi muda. Saya yakin kegiatan ini akan memberi warna baru bagi kepemudaan global,” ujarnya.
Maman berkomitmen mendorong generasi muda Melayu agar berpikir kreatif, tangguh, dan mampu bersaing secara global. Ia juga menegaskan bahwa wirausaha tidak cukup hanya dengan semangat, tetapi perlu strategi, jejaring, dan adaptasi digital.
Fokus pada Transformasi Digital UMKM
Pada sesi motivasinya, Maman akan mengulas strategi digitalisasi UMKM. Ia ingin menunjukkan bahwa pelaku usaha kecil dapat berkembang cepat melalui teknologi dan kolaborasi lintas sektor.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa digitalisasi membuka akses pasar yang lebih luas. Dengan cara itu, produk UMKM lokal dapat menembus pasar internasional tanpa harus kehilangan ciri khas budaya Melayu-Islam.
Selain memberikan inspirasi, Maman juga akan membagikan pengalaman lapangan tentang implementasi kebijakan pemerintah. Program seperti digital onboarding, pelatihan inovasi, serta dukungan pembiayaan inklusif menjadi contoh nyata bahwa UMKM bisa tumbuh berkelanjutan jika terus beradaptasi.
Sinergi Pemerintah dan Dunia Melayu
Sementara itu, Ketua DMDI Indonesia, Said Aldi Al Idrus, menyambut antusias kehadiran Menteri UMKM tersebut. Ia menyebut bahwa kolaborasi antara pemerintah dan DMDI dapat memperkuat peran pemuda Melayu-Islam sebagai pelaku ekonomi kreatif di kawasan Asia.
Menurutnya, sinergi semacam ini sangat penting. Dengan dukungan kementerian, DMDI dapat memperluas akses pendidikan, memperkuat daya saing ekonomi, dan mendorong pertumbuhan industri berbasis budaya.
Selain itu, kehadiran Maman menjadi bukti bahwa pemerintah mendukung gerakan ekonomi berbasis komunitas Melayu-Islam secara serius.
Forum Kolaborasi dan Inovasi Antarnegara
Konvensyen DMDI ke-23 diikuti delegasi dari lebih 20 negara rumpun Melayu. Forum ini menghadirkan pemuda, pengusaha, dan akademisi yang berdiskusi tentang inovasi, wirausaha, serta strategi penguatan budaya.
Setiap sesi menghadirkan pembicara yang memberikan wawasan baru, baik dalam bidang ekonomi kreatif, pengembangan UMKM, maupun diplomasi budaya. Melalui diskusi lintas negara ini, peserta memperoleh pengalaman dan strategi nyata untuk membangun wirausaha berkelanjutan.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang pertukaran ide dan pembentukan kemitraan antarnegara. Dengan begitu, generasi muda Melayu-Islam dapat bekerja sama dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berdaya saing global.

Membangun Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
Konvensyen DMDI tidak hanya membahas ekonomi, tetapi juga menghubungkan nilai-nilai budaya dan spiritual dalam dunia wirausaha. Maman menilai bahwa karakter dan etika Melayu-Islam merupakan fondasi penting bagi kesuksesan pelaku usaha.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh peserta untuk menyatukan visi: membangun ekonomi kreatif yang berpijak pada nilai kejujuran, tanggung jawab, dan kebermanfaatan bagi masyarakat.
Dengan dukungan lintas negara dan kolaborasi yang solid, ekonomi Melayu-Islam diyakini akan tumbuh menjadi kekuatan baru di kawasan Asia Tenggara.
Harapan untuk Generasi Muda
Maman berharap peserta konvensyen pulang dengan semangat baru dan rencana aksi nyata. Ia percaya bahwa generasi muda Melayu memiliki potensi luar biasa untuk membawa perubahan ekonomi umat.
“Pemuda Melayu harus berani berubah, belajar hal baru, dan memimpin perubahan. Dunia kini menunggu karya mereka,” tegas Maman.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta menjadi bukti bahwa kebersamaan lintas bangsa mampu memperkuat ekonomi umat dan wirausaha Melayu-Islam di tingkat global.
