
Jakarta, 30 April 2025 – Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-25 yang akan digelar pada 22 hingga 26 Oktober 2025. Kegiatan internasional ini akan mempertemukan para tokoh dan delegasi dari 28 negara anggota DMDI untuk memperingati 25 tahun perjalanan organisasi yang menghubungkan peradaban Melayu dan Islam di tingkat global.
Jakarta Jadi Pusat Agenda Budaya dan Spiritual DMDI
Rangkaian kegiatan DMDI ke-25 akan dipusatkan di tiga lokasi utama: Lapangan Banteng, Hotel Borobudur, dan Masjid Istiqlal Jakarta. Panitia merancang konvensyen ini bukan hanya sebagai ajang silaturahmi budaya dan agama, tetapi juga sebagai forum internasional untuk merespons tantangan global dengan pendekatan Islam yang berlandaskan tauhid, hikmah, dan rahmah.
Konvensyen ini diharapkan menjadi momentum strategis bagi bangsa-bangsa Melayu-Islam untuk memperkuat solidaritas, memperdalam kerja sama lintas negara, serta menyatukan visi membangun masa depan peradaban yang adil, damai, dan bermartabat.
Pameran Artefak Rasulullah Jadi Sorotan Utama


Salah satu agenda yang paling dinanti oleh publik adalah pameran benda-benda peninggalan Rasulullah Muhammad SAW. Pameran ini akan menampilkan artefak asli dan bersejarah yang didatangkan khusus sebagai bagian dari program edukasi spiritual. Kehadiran artefak tersebut diyakini mampu membangkitkan mahabbah (kecintaan) kepada Nabi serta memperdalam pemahaman masyarakat terhadap warisan Islam secara nyata.
Dengan menghadirkan artefak Rasulullah, panitia berharap masyarakat dapat merasakan kedekatan spiritual yang mendalam sekaligus memperkuat identitas Islam sebagai agama yang penuh kasih sayang dan keagungan sejarah.
Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Bermartabat
Dalam rapat persiapan nasional yang digelar di Hotel Borobudur, Ketua DMDI Indonesia, H. Said Aldi Al Idrus, menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi tuan rumah yang profesional dan amanah.
“Konvensyen DMDI ke-25 adalah momentum penting untuk memperkuat ikatan Melayu-Islam secara global. Indonesia merasa terhormat dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan ini. Kami akan mengedepankan nilai-nilai Islam dan budaya Melayu dalam menyambut delegasi dari seluruh dunia,” ungkap Said Aldi.
Ia juga menyampaikan bahwa konvensyen ini akan menjadi panggung bagi diplomasi budaya dan keagamaan, yang memungkinkan terjadinya kolaborasi strategis antarbangsa berdasarkan nilai-nilai Islam moderat dan inklusif.
Penguatan Identitas Melayu-Islam dalam Arus Globalisasi



DMDI ke-25 bukan hanya perayaan sejarah, tetapi juga forum penting untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam situasi dunia yang semakin kompleks, pertemuan ini menjadi wadah membangun peradaban yang relevan, kokoh, dan berakar pada warisan luhur Melayu-Islam.
Berbagai seminar, diskusi ilmiah, serta pertunjukan seni budaya akan menyemarakkan acara, menjadikan Jakarta sebagai pusat perhatian dunia Islam dan Melayu selama lima hari pelaksanaan konvensyen.