Datuk Said Aldi Pimpin Pemuda Masjid Dunia Terbaru

Awali Era Baru untuk Pemuda Islam Global

JAKARTA —
Dengan semangat tinggi, Datuk Said Aldi Al Idrus kini resmi menjabat sebagai Presiden Pemuda Masjid Dunia periode 2025–2030. Pengangkatan ini diumumkan tak lama setelah pertemuan strategis bersama Menteri Senior Kamboja, TYT Dr. Othman Hassan, di Jakarta.

Pertemuan Diplomatik yang Bermakna

Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh membahas sejumlah rencana kolaborasi. Antara lain, mereka sepakat memperkuat kerja sama dalam bidang pemeliharaan masjid, pelatihan imam, dan penyaluran bantuan kemanusiaan lintas kawasan.

Selanjutnya, Othman Hassan memberikan ucapan selamat secara langsung. Ia menyampaikan apresiasi mendalam atas peran aktif Said Aldi dalam menghubungkan pemuda Muslim dari berbagai belahan dunia.

Rekam Jejak Sosial yang Konsisten

Sebagai tambahan, publik mengenal Said Aldi lewat dedikasinya dalam kegiatan sosial berskala nasional. Misalnya, ia memimpin aksi pembersihan 220 ribu masjid dan musala di seluruh Indonesia bersama Yayasan Prabowo Subianto.

Tak berhenti di situ, ia juga menginisiasi gerakan kemanusiaan bagi korban konflik global seperti Palestina, Suriah, dan Rohingya. Oleh karena itu, banyak pihak menilai kepemimpinannya sangat layak di tingkat dunia.

Dukungan Mengalir dari Tokoh Nasional

Di sisi lain, perjalanan Said Aldi menuju kursi presiden tidak terlepas dari dukungan tokoh-tokoh penting. Sebut saja Bahlil Lahadalia, yang kini menjabat Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap visi Said Aldi.

Lebih lanjut, tokoh lain seperti Ahmad Muzani (Ketua MPR), Maruarar Sirait (Menteri PKP), dan Dito Ariotedjo (Menpora) turut memberikan sokongan moral dan politik.

Visi Lima Tahun ke Depan

Sementara itu, Said Aldi menyampaikan fokus program lima tahun ke depan yang dirancang secara terstruktur. Di antaranya:

• Digitalisasi sistem administrasi masjid internasional
• Pertukaran pelajar dan pemuda antarnegara Muslim
• Pelatihan kepemimpinan berbasis komunitas masjid
• Aksi solidaritas untuk kawasan terdampak bencana
• Akademi internasional untuk imam dan dai muda

Kemudian, seluruh program tersebut akan melibatkan komunitas lintas negara dengan pendekatan berbasis aksi nyata, bukan sekadar wacana.

Masjid sebagai Episentrum Gerakan Umat

Terlebih lagi, Said Aldi menegaskan bahwa masjid harus berfungsi sebagai pusat penggerak umat. Menurutnya, generasi muda wajib menghidupkan kembali masjid sebagai ruang pendidikan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh organisasi masjid untuk keluar dari zona nyaman dan mulai membangun jaringan global yang saling menguatkan.

Respons Positif dari Komunitas Internasional

Sebagai hasil dari kiprahnya, Said Aldi menerima sambutan hangat dari berbagai organisasi pemuda Islam dunia. Beberapa di antaranya berasal dari Malaysia, Yordania, Mesir, hingga Turki.

Selain itu, banyak komunitas Muslim di Eropa dan Afrika menyampaikan dukungan atas kepemimpinan baru ini melalui media sosial dan forum keagamaan.

Ajak Pemuda Bergerak dan Terkoneksi

Selanjutnya, Said Aldi menyampaikan harapan agar pemuda Muslim tidak hanya bergerak lokal, tetapi juga mengokohkan peran di tingkat global. Ia mengajak pemuda Islam untuk aktif berkontribusi, menyuarakan perdamaian, dan membangun jaringan internasional yang produktif.

“Kita harus menyatu dalam solidaritas global. Pemuda masjid wajib menjadi pelopor solusi, bukan penonton zaman,” tegasnya saat konferensi pers.

Posisi Indonesia Makin Diperhitungkan

Akhirnya, dengan kepercayaan global terhadap tokoh muda seperti Said Aldi, posisi Indonesia sebagai poros kepemimpinan Islam semakin kuat. Ia berhasil memperluas jejaring internasional melalui pendekatan kolaboratif dan aksi konkret.

Sebagai penutup, kepemimpinannya diharapkan mampu membentuk wajah baru pemuda masjid dunia: progresif, inklusif, dan berdaya saing tinggi di tengah dinamika global.

---