
Jakarta, 20 Juli 2025 — DMDI Jakarta menggelar pra-Konvensyen ke-25 di kawasan Car Free Day (CFD) Bundaran HI. Acara ini bertujuan memperkuat silaturahmi umat Islam, menghidupkan budaya Melayu, dan menyosialisasikan Konvensyen DMDI ke-25 yang akan berlangsung pada 22–26 Oktober 2025 di Jakarta.
Ketua DMDI Jakarta, Muhammad Ikhwan, menegaskan bahwa tema konvensyen tahun ini adalah “Berakar di Budaya, Bergerak untuk Bangsa”. Ia menilai, tema itu menggambarkan tekad DMDI untuk menjaga warisan budaya sekaligus membangun bangsa secara aktif.
Jalan Santai dan Budaya Lokal
Pra-konvensyen dimulai sejak pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Peserta menempuh rute dari Menara BCA di Jalan Teluk Betung hingga Jalan Medan Merdeka.
Selain berjalan santai, panitia mengibarkan spanduk DMDI Jakarta dan memperkenalkan budaya lokal sepanjang rute. Bahkan, mereka menghadirkan permainan tradisional Dampu Bulan di trotoar Jalan Teluk Betung. Warga yang melintas ikut menyaksikan permainan yang jarang terlihat di ruang publik modern.
CFD Menjadi Ruang Strategis
Menurut Ikhwan, CFD selalu ramai oleh warga dari berbagai latar belakang, termasuk turis asing. Oleh karena itu, ia memilih lokasi tersebut untuk memperluas jangkauan kegiatan.
Dengan cara ini, DMDI Jakarta tidak hanya menyapa warga Jakarta, tetapi juga mengenalkan budaya Melayu kepada masyarakat internasional. Dengan demikian, acara pra-konvensyen menjadi sarana sosialisasi efektif menjelang Oktober.
Budaya Sebagai Jembatan Kebersamaan
Ikhwan menjelaskan bahwa budaya berperan sebagai jembatan kebersamaan. Ia menekankan pentingnya mengenalkan warisan Melayu agar generasi muda merasa dekat dengan akar tradisi.
Selain itu, kegiatan ini memberi ruang edukasi langsung di ruang publik. Warga tidak hanya berolahraga di CFD, melainkan juga belajar tentang permainan tradisional dan simbol budaya. Dengan cara ini, DMDI Jakarta berhasil memadukan hiburan, edukasi, dan promosi budaya dalam satu momentum.
Apresiasi untuk Peserta dan Pengurus
Dalam sambutannya, Ikhwan menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara. Ia mengapresiasi seluruh pengurus dan peserta yang hadir.
“Alhamdulillah, kegiatan pra-Konvensyen berjalan lancar. Terima kasih kepada semua pihak yang hadir maupun yang belum sempat datang. Semoga kita selalu diberi kesehatan,” ujar Ikhwan.
Ucapan ini mencerminkan semangat kebersamaan. Menurutnya, tanpa dukungan kolektif, kegiatan sebesar ini tidak mungkin terlaksana. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pengurus untuk terus menjaga soliditas hingga puncak acara.
Menuju Konvensyen DMDI ke-25
Konvensyen ke-25 akan mempertemukan delegasi dari berbagai negara anggota DMDI, tokoh Melayu-Islam, ulama, akademisi, dan pemuda. Sebagai tuan rumah, Indonesia menargetkan acara ini menghasilkan gagasan besar sekaligus aksi nyata untuk umat.
Dengan pra-konvensyen, DMDI Jakarta membangun antusiasme masyarakat sejak jauh hari. Selain itu, kegiatan ini menegaskan bahwa organisasi tidak hanya bergerak di forum formal, melainkan juga hadir langsung di tengah warga.
Harapan untuk Umat dan Bangsa
Ikhwan berharap pra-konvensyen mampu memperkuat ukhuwah Islamiyah, menumbuhkan kecintaan pada budaya Melayu, dan membuka ruang dialog lintas generasi. Ia menegaskan bahwa DMDI Jakarta akan terus bergerak membawa nilai budaya dan agama ke ruang publik.
Pada akhirnya, pra-konvensyen di CFD menjadi langkah strategis menuju perhelatan akbar Oktober mendatang. Dengan dukungan penuh masyarakat, Konvensyen ke-25 diyakini akan menghadirkan manfaat nyata bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.